Minggu, 03 Maret 2019

Kisah Perjuangan Habib Rizieq sebelum FPI

Saat menikah, Habib Rizieq masih belum memiliki apa-apa kecuali hanya tumpukan coretan kertas, kitab dan buku. Takada ormas, tak ada FPI, tiada markas, tak ada bulan madu dan tak ada juga rumah kontrakan baru. Tapi jiwanya besar. Ia tak pernah gelisah hanya karena itu. Tekadnya pun tak pudar. Manusia semua lahir miskin telanjang, tapi kemudian kepada Allah manusia membuat banyak perhitungan dan sarat tuntunan.Kisah Dakwah Habib Rzieq Sbelum FPI Berdiri sangat banyak ujian dan cobaan yang di hadapi.

Kisah Dakwah Habib Rzieq


Habib Rizieq telah putuskan menjalani hidupnya sebagai mujahid. Bukan sekedar membagi waktu kehidupan, tapi konon telah sepenuhnya ia wakafkan. Kehidupan seorang mujahid mengalir perlahan pasti kearah tujuan. Tiada urusan duniawi mericuhkan perjalanan hidupnya. Dimana materi dan duniawi menggoyah konsentrasi dakwahnya. Tetap terus melaju tenang tanpa riak bergelombang. Selalu terus berdoa dan berikhtiar agar Allah SWT senantiasa memberikan ketetapan iman.

Menetap di rumah bundanya di Tangerang. Ia banyak melalui rutinitasnya dengan mengajar di beberapa majlis talim, baik itu di Jakarta dan Tanggerang. Hampir setiap hari ia harus bolak-balik Tanggerang-Jakarta. Perjalanan di tempunya dengan turun naik angkot atau bus. Dibawah trik panasnya matahri ibukota ia melangkahkan demi syiar dakwah islam. Peluhnya bercucuran dari ujung kepala hingga kaki. Sepotong sapu tangan agak kusam digunakan menyapu peluh di kening. Sepotong sapu tangan bekal dari Umi Fadlun menjadi saksi betapa beratnya sebuah perjuangan. Tak mengeluh meski harus berjalan di antara padatnya para penumpang. Bahkan untuk ongkos mengajarpun seringkali pas-pasan. Jangan juga pernah bertanya, berapa kali ia pernah merasa kelaparan, bukan Cuma terjadi di jalan, tapi juga saat berlangsungnya jam kajian. Tapi ia bersyukur karena sesekali masih ia jumpai gorengan atau air putih yang menjadi suguhan.

Usai mengajar, Habib Rizieq kembali pulang kerumah. Letih dan Lelah mendera, tapi ia tak ingin tunjukan ke istrinya. Seringkali pulang tanpa uang di tangan. Setiba dirumah, secercah senyum mengembang hadiah untuk istri tercinta. Senyum suami di balas umi fadhlun dengan senyum jauh lebih ceria, tanpa menyinggung sedikitpun nafkahnya. Maka sirnalah rasa Lelah, penat, bahkan duka. Inilah sebuah contoh rumah tangga yang tidak terjebak jahatnya harta. Karena sesungguhnya hakikat kebahagiaan manusia terletak pada kekonsistenan menjalankan perintah agama. Mulai dari urusan berniaga hingga urusan rumah tangga. Suami berusaha sekuat tenaga, adapun hasilnya Allah yang punya kuasa.

kisah habib rizieq


Perjuangan Mengajar dan Dakwah

Setelah dakwahnya mulai berjalan. Cobaan tak pernah sirna. Untuk mengajar dan berceramah ia bolak-balik harus menumpang kendaraan orang yang dikenalnya. Penyebabnya karena ia seringkali takpunya uang transport. Bahkan demi syiar dakwah ia harus turun naik numpang di truk. Dengan sabar ia berdiri lama di pinggir jalan menyetop truk-truk yang melintas. Beruntung supir truk memberikan izin tumpangan. Dan juga seringkali HRS berjalan kaki jika memang sudah tak ada lagi kendaraan yang di kenal atau truk tumpangan.

Dakwah adalah kewajiban. Dakwah menjadi perjuangan dan cita-cita hidupnya. Dakwah juga wilayah sakralnya. Di dalamnya terpancang kuatharapan mulia untuk agama, bangsa, dan negaranya. Ia telah siap, dari semua yang tela ia perjuangkan dan korbankan ia tak mendapatapa apa di dunia.

Pada saat moment HRS benar benar tak ada uang. Di kantong tidak ada, di dompet pun tidak ada. Padahal hari itu ia akan pergi mengajar dan berdakwah. Lokasinya sangat jauh. Ia butuh beberapa ribu rupiah untuk transport angkot pulang pergi. Umi Fadhlun sendiri tak punya simpenan uang. Wajahnya menunjukan kebingungan. Habib Rizieq bergegas mencari-cari uang yang mungkin masih tersisa. Selama belasan menit ia terus mengorek ngorek apa saja. Berusaha untuk mencari uang koin recehan. Peluhnya bercucuran karena tegang. Ia sedang di tunggu murid-muridnya. Lemari,laci,buku, dan semua sudah di periksa. Akhirnya sejumlah uang koin ia temukan. Beberapa uang koin kondisinya tidak layak, Tapi hanya itu yang ada. Sekiranya cukup untuk transportasi pergi dan pulang berdakwah.

Kelaparan Saat tidak Ada Uang

Masih beberapa tahun lalu, Habib Rizieq, istri dan anak-anaknya sempat kelaparan. Di rumahnya sudah tak adalagi persediaan lauk, beras dan makanan. Lebih dari setengah lusin jiwa anak dan istrinya harus makan dan di nafkahi hari itu juga. Tapi uang sepuluhribu rupiah pun tidak kelihatan. Yang ada hanya tumpukan puluhan dus mie instan, tapi itu juga bukan miliknya, tapi milik umat hasil sumbangan.

Tak ingin kesulitannya terdengar orang, diambilnya empat bungkus mie instan itu untuk dimakan sekeluarga. Lalu di catatnya di sebuah kertas, hari itu ia dan anak istri telah memakan empat bungkus mie instan sebagai pinjaman. Tak lama kemudian, saat ada rejeki empat bungkus mie itu langsung ia gantikan.

Kisah ini di ambil dari buku karya penulis Ibnu Umar Junior yang berjudul Habib Rizieq Shihab Singa Allah dari Negri Timur semoga bisa kita ambil hikmahnya dan ambil hal positif dari kisah Habib Rizieq semoga bermanfaat.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Hukum mengangkat tangan ketika berdoa

Dalil mengangkat tangan ketika doa

Ada dua penjelasan hadis dalam masalah ini, yaitu hadis secara umum dan khusus. Penjelasan hadis secara umum adalah sabda Rasulullah Saw:

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ g إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا (رواه أبو داود رقم 1273 والحاكم رقم 1831 وابن ماجه رقم 3855 والترمذى رقم 3479 وحسنه)

"Sesungguhnya Allah Dzat yang maha hidup nan mulia. Allah malu dari hambanya yang mengangkat kedua tangannya (meminta) kepada-Nya untuk menolak permintaannya"(HR Abu Dawud No 1273, Ibnu Majah No 3855, al-Hakim No 1831 dan Turmudzi No 3497, ia menilainya hasan). Juga sebuah hadis:

وَعَنْ سَلْمَانَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ g  مَا رَفَعَ قَوْمٌ أَكُفَّهُمْ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ يَسْأَلُوْنَهُ شَيْئًا إِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يَضَعَ فِي أَيْدِيْهِمْ الَّذِي سَأَلُوْا (رواه الطبراني في الكبير رقم 6142 قلت : له حديث في السنن غير هذا رواه الطبراني ورجاله رجال الصحيح (مجمع الزوائد 10/ 265)

"Tidak ada satu kaum yang mengangkat tangannya kepada Allah meminta sesuatu kepada-Nya kecuali menjadi kewajiban bagiAllah untuk mengabulkannya" (HR Thabrani dalam al-Kabir No 6142, al-Hafidz al-Haitsami berkata:

"perawinya adalah perawi sahih")

Hadis yang secara khusus setelah salat:

وَعَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي يَحْيَى قَالَ رَأَيْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ الزُّبَيْرِ وَرَأَى رَجُلاً رَافِعًا يَدَيْهِ يَدْعُوْ قَبْلَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَتِهِ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهَا قَالَ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ g لَمْ يَكُنْ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ صَلاَتِهِ (رواه الطبراني وترجم له فقال: محمد بن أبي يحيى الأسلمي عن عبد الله بن الزبير ورجاله ثقات) مجمع الزوائد (10/ 266)

“Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Zubair melihat seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa sebelum selesai dari salat. Setelah selesai Abdullah bin Zubair berkata: "Sesungguhnya Rasulullah Saw tidak mengangkat kedua tangannya hingga selesai dari salatnya” (HR Thabrani, al-Hafidz al-Haitsami berkata: "Para perawinya terpercaya")

Adapun mengusap wajah:

عَنْ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ gإِذَا مَدَّ يَدَيْهِ فِى الدُّعَاءِ لَمْ يَرُدَّهُمَا حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ " (قال الحافظ فى "البلوغ" 1 / 312: أخرجه الترمذى و له شواهد منها: حديث ابن عباس عند أبى داود وغيره ومجموعها يقضى بأنه حديث حسن اهـ روضة المحدثين 9/ 465)

“Diriwayatkan dari Sayidina Umar bahwa bila Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya dalam berdoa, maka beliau tidak mengembalikannya hingga mengusap wajahnya dengan kedua tangannya” (HR Turmudzi, al-Hafidz Ibnu Hajar dan al-Hafidz as-Suyuthi menilainya hasan)

Dengan demikian, hukumnya adalah sunah.

Selasa, 08 Maret 2016

jangan salah tentang Gerhana

 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya adalah malam, siang, matahari dan bulan, Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kalian hanya menyembahnya” (Fushshilat: 37)
Gerhana yang terjadi adalah tanda kekuasaan Allah SWT dan tanda untuk menunjukkan kepada semuanya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali sang Pencipta.
Secara tidak langsung Allah SWT juga ingin menunjukkan bahwa Bulan, Matahari yang disembah sebagain orang tidaklah sempurna, keduanya tidak terus terang bersinar.
            Allah SWT memberi kita akal untuk berpikir dan agar bias memilah antara kebenaraan dan hal yang salah, terutama dalam hal kepada siapa kita menyembah, jangan pernah kita dahulukan ego cobalah jernihkan pikiran sebelum mengambil langkah besar dalam hidup kita, sebagai mana yang dinyatakan Sayyidina Umar bin Khattab: ketika melihat bebatuan dan roti beliau tiba-tiba tertawa, sahabat yang melihatnya pun bertanya akan prihal itu, beliau menjawab “aku bingung akan apa yang aku lakukan dahulu, aku membuat patung dari batu yang aku pahat sendiri dari kedua tanganku lalu aku menyembahnya, bahkan terkadang aku membuatnya dari bahan roti (gandum), maka apakah tidak berpikir hal itu sungguh tidak masuk akal”.
Apa yang sebenarnya kita sembah, yang kita percayai dapat melindungi kita, yang dapat memberi rezeqi dan musibah? Apakah Patung dari batu yang di pahat oleh tangan manusia itu sendiri! Ataukah dewa-dewa dengan wujud yang sebagiannya terlihat dengan bentuk yang aneh dan tidak rasio! hewan-hewan seperti kera atau sapi yang mereka sendiri kita tahu tak memiliki akal! Ataupun sesame manusia yang dianggap anak tuhan atau tuhan yang menjelma dan seterusnya dengan paradigm yang terlalu dipaksa agar rasional dan dapat diterima akal?!
            Tidakkah kita hargai anugrah akal dan kecerdasan yang kita miliki ini, mulailah berpikir dengan jernih, tenangkan pikiran dan hati kita jangan ego dengan hal-hal yang menentukan arah kehidupan kita. Sadar dan ingat penyesalan pasti akan datang di akhir, haruskah kita sadar setelah semuanya terlambat dan menyesal.
            Kita berdoa agar mendapat perlindungan Allah SWT dan mendapat hidayah agar hati kita terbuka untuk melihat kebenaran, dan mudah-mudahan langkah kaki kita telah benar untuk mendapatkan kebahagiaan yang bukan hanya didunia fana ini tapi mendapat nimat dan dapat bahagia di akhirat yang kelal kekak.
Dari sahabat Mughirah bin Syu’bah, Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
{إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ, وَلاَ لَحِيَاتِهِ, فَإِذَا رَأَيْتُمُو هُمَا فَادْ عُوا اللهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ}

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda kebesaran Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR. Al-Bukhari no. 1043, dan Muslim no. 915)

Kamis, 03 Maret 2016

Sampaikan saja kebenarannya

Sebuah kisah nyata yang penuh hikmah yang mengajarkan kita tentang kebenaran islam dan pentingnya bagi pemuda muslim untuk menuntuk ilmu dan lain-lain.
Kisah ini memiliki beberapa versi bisa jadi karena hal tersebut memang pernah terjadi beberapa kali, di antaranya ada riwayat yang mengatakan bahwa kisah ini terjadi pada zaman Sy. Ali bin Abi thalib saat ada yahudi bertanya pada beliau, ada juga riwayat yang mengatakan terjadinya pada zaman Thabi’in, bahkan ada cerita yang banyak menyebar bahwasannya itu terjadi di negara Paman Sam antara seorang pemuda pelajar asal arab yang ditanya oleh seoang pendeta.
Saya akan menceritakan kembali dengan versi yang terdekat dimana ada seorang pemuda muslim yang berdebat dengan pemuka orang non-muslim untuk menunjukkan mana diantara kedua yang benan dan otentik, di mulai dari pendeta yang memberi beberapa soal:
Seorang pemuda arab yang menimba ilmu di amerika baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di amerika, ketika berada di amerika ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani, hubungan mereka semakin akrab dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk islam, pada suatu hari mereka berdua berjalan di perkampungan dan melintas di dekat sebuah gereja, temannya meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja, semula ia keberatan namun karena terus di desak dia memenuhi permintaannya masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening sebagaimana kebiasaan mereka, ketika pendeta masuk mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan, di saat itu pendeta merasa janggal ketika melihat kepada para hadirin, dan berkata “di tengah kita ada seorang muslim, aku harap ia keluar dari sini” pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya, pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya, sampai akhirnya pendeta itu berkata “aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya” akhirnya pemuda ini beranjak keluar, di ambang pintu ia bertanya kepada pendeta “bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim” pendeta itu menjawab “dari tanda yang terdapat di wajahmu” kemudian ia beranjak hendak keluar, tapi sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan agamanya serta menyalahkan islam, pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut, pendeta berkata “aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat” :

1. Sebutkan satu yang tiada duanya
2. dua yang tiada tiganya
3. tiga yang tiada empatnya
4. empat yang tiada limanya
5. lima yang tiada enamnya
6. enam yang tiada tujuhnya
7. tujuh yang tiada delapannya
8. delapan yang tiada sembilannya
9. sembilan yang tiada sepuluhnya
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh
11. sebelas yang tiada dua belasnya
12. dua belas yang tiada tiga belasnya
13. tiga belas yang tiada empat belasnya
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu- kainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari ibatu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu membaca Basmalah dan yakin bahwa Allah SWT akan memberi pertolongan kepada agamanya:
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman:
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Kitab-kitab yang Allah SWT turunkan kepada Rasulnya Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis Allah SWT berfirman: “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang”. (Al-Mulk: 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,”Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat”. (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Nabi Yusuf
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air” (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh, Allah SWT berfirman: “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”. (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,” tak ada cercaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata: “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta  Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar” (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari, maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut, kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi, namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja, permintaan ini disetujui oleh pendeta.
Pemuda ini berkata “APAKAH KUNCI SURGA ITU?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah, ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya namun hasilnya nihil, orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!
Pendeta tersebut berkata “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah
Mereka menjawab “kami akan jamin keselamatan anda
Pendeta berkata “jawabannya adalah: ASHADU AN LA ILAHA ILLALLAH WA ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH

Gereja terasa hening lalu perlahan satu persatu terdengar suara yang bergema menyebut Syahadat dari lisan pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu, dan mereka pun memeluk agama islam.

Selasa, 01 Maret 2016

Bagaimana cara menyikapi orang yang berbuat dosa?

عن معاذ بن جبل قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من عير أخاه بذنب لم يمت حتى يعمله
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang mencela saudaranya (muslim) karena suatu dosa yang diperbuatnya, maka dia tidak akan meti sampai dia melakukan dosa tersebut.
Para ulama’ berpendapat: dia diberi balasan dengan dihilangkan darinya taufiq Allah SWT hingga dia melakukan dosa yang dia cela pada saudaranya (muslim), hal tersebut karena dia merasa sombong dan hatinya merasa dia akan selamat (tidak mungkin melakukan dosa tersebut).
وقال صلى الله عليه وسلم: لا تظهر الشماتة لأخيك فيرحمه الله ويبتليك
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda: jangan kau senang atas kesususahan saudaramu (atau merasa lebih baik darinya) sehingga allah memberinya rahmat (ni’mat) dan memberi mu cobaan (kesusahan).
وقال الإمام حسن البصري: عيرت اخا في الله بذنب فيبتليني الله بذلك الذنب بعد اربعين سنة
Imam Hasan Bashri berkata: aku pernah mencela saudaraku semuslim karena dosa yang dia perbuat, kemudian allah memberiku cobaan dengan dosa tersebut setelah 40 tahun.
            Pesan singkat yang mengajarkan kita bagaimana kita bersikap kepada oranglain, setiap orang tidak akan lepas dari kesalahan begitu juga dengan kita, maka tidak pantas kita mencelanya atau kita merasa lebih baik darinya karena kita pun pasti pernah salah, terlebih apabila kita sampai mengadu atau menyebarkan kesalahan orang lain, jika memang kita melihat sesuatu yang salah maka kita memiliki kewajiban menegornya atau memberitahunya dengan kata-kata yang santun.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لايؤمن احدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
“seseorang tidak dikatakan mukmin sampai dia memperlakukan saudarnya (dalam segala hal) dengan hal-hal yang dia sukai (yang dia senang apabila oranglain memperlakukannya dengan hal tersebut)”.

Sebuah pedoman hidup yang sangat luar biasa, apabila kita mengamalkan maksud hadits tersebut bersama-sama maka pasti banyak masalah-masalah yang akan terselaikan.

Senin, 29 Februari 2016

www.nahimunkar.com

عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ ، قَالَ : " مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدَى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ إِلا بُعْدًا "
Hadits yang mungkin pantas kita pertimbangkan untuk sejajaran kalangan orang pada saat ini, perlu kita amati ada beberapa orang yang sudah Rasulullah SAW gambarkan yang menjadi ancaman sekaligus bahaya bagi umat islam akhir zaman yang menyebar fitnah-fitnah dari mulut ke telingan dan tulisan-tulisan mereka yang menjajikan, namun itulah salah satu tanda-tanda kiamat yang memang pasti kita alami sebagaimana yang telah di jelaskan oleh Imam Al-Ghozali dalam kitab nya Ihya ‘ulumuddin “di bab ke enam tentang bahayanya ilmu dan tanda akhir zaman serta antisipasi terhadap ulama’ sesat”.
Bersamaan dengan berkembangnya teknologi dan social media yang memudahkan untuk menyebarjan berita, juga ada sebuah perang ideologi yang ikut serta bersamanya sebagai ancaman bagi masyarakat yang memberikan pemahaman-pemahaman salah yang berdampak pada kebingungan masyarakat atas kebenaran dan perpecahan umat, sungguh dahsyat apabila ini terus kita biarkan dan terus berjalan, maka setiap kabar yang seperti itu setidaknya kita fahami dan cermati terlebih dahulu sebelum kita mudah percaya yang bisa berakibat fatal.
Cerdas memanglah pantas untuk mereka sandang, tapi sayang jika tidak memiliki hidayah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas: orang yang hanya bertambah ilmu nya tapi tidak bertambah hidayahnya (tidak bersandar kepada Allah) maka yang dia dapatkan hanyalah semakin jauh dari Allah”. Akan semakin melenceng dari agama dan mendapat murka Allah wal’iyadzubillah.
Ilmu memang penting tapi kita harus ingat bahwa akhlaq jauh lebih sebagaimana yang dikata Ibnu Mubarak Rahimahullah: تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم(pelajari adab sebelum ilmu), Rasulullah SAW pun telah menegaskan dalam sabdanya: إنما بعثت لأتمم مكار الأخلاق.
Tapi saat ini kita sering melihat seseorang yang baru belajar sudah berani membandingkan antara ulama’ terlebih mereka berani mengkritik ataupun menyalahi para salaf
وكل خير في التباع من سلف وكل شر في التباع من خلف
Termasuk berita baru-baru ini yang disebarkan https://www.nahimunkar.com/haul-al-buthi-digelar-jogja-dukung-bashar-assad-pembantai-umat-islam/ sekilas disitu dia terlihat merendahkan beberapa tokoh, juga seakan mengadu Syech Sa’id Ramdhan Al-Buthi dan Dr.Wahbah Zuhaili, serta mengatakan bahwa Seminar Ilmiyah yang diadakan HUMAS UGM sebagai Ikatan Alumni Syam dan forum ilmiyah dituding semata-mata acara haul dan dengan fitnah-fitnah yang lain, dan tidak tanggung-tanggung dia juga mengaitkan acara tersebut dengan “Dukung terhadap Bashar Assad dalam Pembantai Umat Islam”. Disitu juga ada tulisan yang mengatakan KH. Hasyim Muzadi Telah Melakukan Kebohongan Besar dan menyebarkan bahwa beliau adalah pembela dan penyebar Syi’ah.
Sebenarnya apa yang dia inginkan? Apa yang ingin dia sampaikan ! fitnah ataukah perpecahan… setiap orang pasti memiliki kesalahan, jangan lupakan itu dan kewajiban kita jika melihat kesalahan bukan menyebarkannya pada oranglain, akan tetapi jika perlu diingatkan maka gunakan bahasa yang santun atau berilah solusi dengan bahasa yang mudah bukan memfitnah.
إجعل علمك ملحا وأدبك دقيقا
Saya harap coretan sederhana ini bisa sedikit memberi manfaat terhadap kita bersama, berfikir sebelum bertindak kita hidup tidak sendirian kita bersama orang-orang yang beraneka ragam kesalah fahaman dan kekhilafan pasti ada, termasuk jika ada kesalah yang tersirat atau tersurat dalam tulisan ini saya mohon kritik.
احفظْ لسـانَك أيـها الإنــسان # لا يلدغــنَّك إنَّه ثعبــــانُ
كم فى المقابرِ من قتيلِ لسانِه # كانت تهابُ لقائَه الشجعانُ

Wassalamu’alaikum...